FILOSOFI SUIT

Sewaktu aku masih kecil, kerap sekali aku melakukan Suit ketika akan memulai sebuah permainan tradisional, beranjak dewasa permaina-permainan tradisional itu menghilang tapi beranjak dewasa pula aku penasaran dengan permainan-permainan tersebut. Tentang filosofi yang terkandung dalam setiap permaianan yang lahir dulu.Dan kesempatan kali ini saya akan membahas tentang filosofi jari.





Ibu Jari diibaratkan sebagai Pemimpin
Jari Telunjuk diibaratkan sebagai Pengusaha
Jari Tengah diibaratkan sebagai Ulama
Jari Manis diibaratkan sebagai Remaja
Jari Kelingking diibaratkan sebagai Wanita

Sekarang kita bahas tentang permainan suit yang sering dilakukan anak-anak ketika akan memulai atau menentukan suatu permainan.

dalam permainan suit asli jawa hanya tiga jari yang di gunakan, yakni jari telunjuk, ibu jari dan jari kelingking, sementara suit yang menggunakan metode kertas, batu, gunting itu adalah hasil adobsi bangsa lain.

Ketika suit yang muncul adalah  Jari Telunjuk dan Ibu Jari maka yang menang adalah Ibu Jari. Sesuai dengan arti filosofi jari bahwa Jari Telunjuk diibaratkan Pengusaha dan Ibu Jari adalah Pemimpin maka Pemimpin dan Pengusaha yang menang adalah Pemimpin.  Karena Pengusaha tak akan bisa menjalankan bisnisnya tanpa persetujuan pemimpin.

Ketika suit jika yang muncul adalah  Jari Telunjuk dan Jari Kelingking maka yang menang adalah Jari Telunjuk. Sesuai dengan arti filosofi jari bahwa Jari Telunjuk diibaratkan Pengusaha dan Jari kelingking adalah Wanita maka Pengusaha dan Wanita yang menang adalah Pengusaha. Karena Pengusaha bisa mendapatkan Wanita yang diinginkan dengan uangnya yang melimpah.

Dan ketika suit yang muncul adalah  Ibu Jari dan Jari Kelingking maka yang menang adalah Jari Kelingking. Sesuai dengan arti filosofi jari bahwa Jari Kelingking diibaratkan Wanita dan Ibu Jari adalah Pemimpin maka Wanita dan Pemimpin yang menang adalah Wanita. Wanita bisa menahlukan pemimpin dengan keeksotisan tubuh dan kecantikan yang dimilikinya.

Tanpa kita sadari Filosofi Suit ini adalah gambaran negara Indonesia antara Pemimpin, Pengusaha dan Wanita. Luar biasa bagi pencipta Permainan Tradisional Indonesia ini, Lestarikan budaya kita, Lestarikan alam kita.

AWUK - AWUK

Indonesia kaya akan makanan, jangankan indonesia di Desa Bulu - Tuban tempat saya tinggal saja ada puluhan makanan, bukan mungkin ratusan. Postingan kemarin saya baru menulis tentang Makanan Iwel-iwel sekarang saya mau menulis tentang Makanan Awuk-Awuk.

Pada dasarnya bentuknya antara Iwel-iwel dan Awuk-awuk hampir sama, langsung saja ini bahan yang harus dipersiapkan untuk membuat Awuk-awuk.




Bahan Pembuatan
  • Tepung ketan
  • Kelapa Muda yang sudah di parut
  • Air kapur sirih
  • Gula merah disisir
  • Air
  • Daun pisang

Cara pembuatan
  1. Campur semua kecuali Gula dan Daun Pisang lalu aduk sampai rata.
  2. Ambil adonan dan taruh di atas daun pisang, ambil sesendok gula dan buburkan diatasnya
  3. Bungkuslah adonan menjadi segitiga dan beri penyemat daun (biting) lalu kukus hingga matang
  4. Awuk-awuk matang dan siap untuk di santap.